Tampilkan postingan dengan label Pelajaran SMP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pelajaran SMP. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 29 Agustus 2020

Rumus Barisan Dan Deret



Bimbingan Belajar29. Baris
Baris adalah daftar urutan bilangan dari kiri ke kanan yang mempunyai pola tertentu. Setiap bilangan dalam barisan merupakan suku dalam barisan.

Contoh:
2, 4, 6, 8, 10, ... , dst.
1, 3, 5, 7, 9, 11, … , dst.

Deret
Deret adalah penjumlahan suku-suku dari suatu barisan. Jika suatu barisan di-simbolkan dengan:
$U_{1},U_{2},U_{3}.....U_{n}$, maka $U_{1}+U_{2}+U_{3}.....+U_{n}$ adalah disebut Deret.

Contoh:
2 + 4 + 6 + 8 + 10 ... $+U_{n}$
1+ 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + … $+U_{n}$

1. A. Barisan Aritmatika
Barisan aritmatika adalah barisan dengan selisih antara dua suku yang berurutan selalu tetap.
Selisih tersebut dinamakan beda dan dilambangkan dengan “b” $\mathrm{( Bilangan\ bernilai\ tetap )}$

Contoh:
2, 4, 6, 8, 10, ...

Barisan diatas merupakan barisan aritmatika karena selisih dari setiap suku yang berurutan selalu sama/tetap, yaitu 4 – 2 = 6 – 4 = 8 – 6 = 10 – 8 = 2.
Nilai : 2 inilah yang dinamakan beda, jadi b = 2.

Bentuk umum barisan aritmatika: $a, (a+b), (a+2b), (a+3b)$, …, $(a+(n-1)b)$

Rumus:
Beda : $b=U_{n}-U_{n-1}$
Suku ke-n : $U_{n}=a+\left ( n-1 \right )b$, atau ditulis juga dengan $U_{n}=S_{n}-S_{n-1}$
Keterangan:
a = $U_{1}$ = Suku pertama,
n = banyak suku
b = Beda,
$U_{n}$ = Suku ke-n

Contoh soal:
1. Diketahui barisan aritmatika sebagai berikut: 5, 8, 11, …
Tentukan: Nilai suku ke-15 !

Jawab:
Barisan diatas, b = 3, sehingga $U_{n} = a + (n-1) b$, maka $U_{15} = 5 + (15-1) 3\rightarrow U_{15} = 47$

2. Suku pertama dari barisan aritmatika adalah 5 dan bedanya = 6, suku ke-10 dari barisan aritmatika tersebut adalah …

Jawab:
Diketahui; a = 5 dan b = 6, maka : $U _{10}= 5 + (10-1) 6\rightarrow U_{10} = 59$

3. Diketahui suatu barisan aritmatika suku pertamanya adalah 4 dan suku ke-20 adalah 61.
Tentukan beda barisan aritmatika tersebut!

Jawab:
Diketahui: a = 4,$U_{20}= 61, maka\ beda\ barisan \rightarrow b = ?$
$U_{20}=4+\left ( 20-1 \right )b=61\rightarrow 19b=61-4=57\rightarrow b=\frac{57}{19}=3\left ( jadi\ beda = 3 \right )$

1. B. Suku Tengah Barisan Aritmatika

Jika barisan aritmatika mempunyai banyak suku (n) ganjil, dengan suku pertama a, dan suku terakhir Un maka suku tengah Ut dari barisan tersebut adalah sebagai berikut: $U_{t} = \frac{1 }{2}(a + U_{n})$

Contoh soal:
Diketahui barisan aritmatika 5, 8, 11, …, 125, 128, 131. Suku tengahnya adalah …

Jawab:
barisan aritmatika 5, 8, 11, …, 125, 128, 131
Diketahui: suku pertama, a = 5, suku ke-n: $U_{n}$ = 131
Maka suku tengah: $U_{t} = \frac{1 }{2}(a + U_{n})\rightarrow U_{t} = \frac{1 }{2}(5 + 131)\rightarrow U_{t}=68$

1. C. Deret Aritmatika $\mathrm{(atau\ disebut\ juga\ deret\ Hitung)}$

Deret aritmatika adalah jumlah suku-suku dari suatu barisan aritmatika.
Perhatikan barisan aritmetika berikut :
* 3, 6, 9, 12, 15, 18, ... , $U_{n}$
Jika kita jumlahkan barisan tersebut, terbentuklah deret aritmetika sebagai berikut.
* 3 + 6 + 9 + 12 + 15 + 18 + ... + $U_{n}$

Bentuk umum deret aritmatika: $a + (a+b) + (a+2b) + (a+3b) + …+ (a+(n-1)b)$
rumus: $S_{n}=\frac{n}{2}\left ( a+U_{n} \right )$ atau ditulis juga : $S_{n}=\frac{n}{2}\left \{ 2a+\left ( n-b \right )b \right \}$ , karena $U_{n}=a+\left ( n-1 \right )b$
keterangan: $U_{n}$ = jumlah n suku pertama.

Contoh soal:
Diketahui deret aritmatika sebagai berikut: 9 + 12 + 15 + . . . + $U_{10}$
Tentukan:
a. Suku ke-10
b. Jumlah sepuluh suku pertama: $S_{10}$

Jawab:
a. Suku ke-10 $\rightarrow U_{10}=a+\left ( n-1 \right )b=9+\left ( 10-1 \right )3=36$
b. Jumlah sepuluh suku pertama:
$S_{n}=\frac{n}{2}\left ( 1+U_{n} \right )\rightarrow S_{10}=\frac{10}{2}\left ( 9+36 \right )=5\left ( 45 \right )\rightarrow S_{10}=225$

1. D. Sisipan pada Barisan Aritmatika

Apabila antara dua suku barisan aritmatika disisipkan k buah bilangan (suku baru) sehingga membentuk barisan aritmatika baru, maka:
$\Rightarrow $ Beda barisan aritmatika setelah disispkan k buah suku akan berubah dan dirumuskan:
${b}'=\frac{b}{k+1}$

$\Rightarrow $ Banyak suku barisan aritmatika setelah disisipkan k buah suku:
${n}'=n+\left ( n-1 \right )k$

$\Rightarrow $ Jumlah n suku pertama setelah disisipkan k buah suku:
$S'_{n}=\frac{n'}{2}\left ( a+U_{n} \right )$


Keterangan:
b’ = beda barisan aritmatika setelah disisipkan k buah suku
n’ = banyak suku barisan aritmatika baru
n = banyak suku barisan aritmatika lama
k = banyak suku yang disisipkan
$S'_{n}$ = jumlah n suku pertama setelah disisipkan k buah suku

Contoh Soal:
Antara bilangan 20 dan 116 disisipkan 11 bilangan sehingga bersama kedua bilangan semula terjadi deret hitung. Maka jumlah deret hitung yang terjadi adalah …

Jawab:
Diketahui: Deret aritmatika mula-mula: 20 + 116
Suku pertama $( a )$ = 20 dan suku ke-n : $U_{n}=116;\left ( n=2 \right )$
Disiipkan : k = 11 bilangan
Maka banyaknya suku baru : $n’ = n + (n-1) k = 2 + (2-1) 11 = 2 + 11 = 13$
Jumlah n suku pertama setelah disisipkan k buah suku:
$S'_{n}=\frac{n'}{2}\left ( a+U_{n} \right )\rightarrow S'_{n}=\frac{13}{2}\left ( 20+116 \right )$
Maka :
$S'_{n}=\frac{13}{2}\left ( 20+116 \right )=884$ Jadi, jumlah deret aritmatika setelah sisipan adalah 884

2. Barisan Geometri
Bila kita perhatikan pada barisan 1, 2, 4, 8,…, setiap perbandingan dua suku yang berurutan adalah tetap harganya, yaitu:

$\frac{2}{1}=\frac{4}{2}=\frac{8}{4}=\frac{16}{8}\cdot \cdot \cdot =2$

Secara umum $U_{1},U_{2},U_{3}\cdot \cdot \cdot U_{n}$ adalah barisan geometri bila

$\frac{U_{2}}{U_{1}}=\frac{U_{3}}{U_{2}}=\frac{U_{4}}{U_{3}}=\cdot \cdot \cdot \frac{U_{n}}{U_{n}-1}=konstanta.$

Konstanta ini disebut rasio ((perbandingan)) dan dinyatakan dengan r. pada setiap barisan geometri berlaku:
$\frac{U_{n}}{U_{n}-1}=r$

Jadi,ciri barisan geometri adalah mempunyai rasio yang tetap

2. a. ………………n
Jika suku pertama barisan geometri $U_{1}$ dinamakan $a$ dan rasionya atau perbandingannya $r$ maka diperoleh:
$U_{1}=a=ar^{1-1}$

$\frac{U_{2}}{U_{1}}=r\Leftrightarrow U_{2}=U_{1}r=ar^{2-1}$

$\frac{U_{3}}{U_{2}}=r\Leftrightarrow U_{3}=U_{2}r==arr=ar^{3}=ar^{3-1}$

$\frac{U_{4}}{U_{3}}=r\Leftrightarrow U_{4}=U_{3}r==ar^{2}r=ar^{3}=ar^{4-1}$

Besarnya suku ke-nbarisan geometri dengan melihat pola di atas adalah sebagai berikut.
$U_{n}=ar^{n-1}$

Dengan $U_{n}$ adalah besar suku ke-n
a adalah suku pertama
r adalah rasio ((perbandingan))

Contoh :

Tentukan rumus umum suku ke-n barisan 16, 8, 4, 2,……,dan tentukan suku ke-20.

Jawab :

$a=16, r=\frac{8}{16}=\frac{1}{2}$

$U_{n}=ar^{n-1}$

$=16\left ( \frac{1}{2} \right )^{n-1}$

$=2^{4}\left ( 2^{2-1} \right )^{n-1}$

$=2^{4}\left ( 2 \right )^{-n+1}$

$U_{n}=2^{5-n}$

Rumus suku ke-n dari barisan 16, 8, 4, 2,….. adalah $U_{n}=2^{5-n}$

Jadi $U_{20}=2^{5-20}$

$=2^{-15}$

$=\frac{1}{2^{15}}$

2. b. Rumus untuk Jumah n Deret Geometri
Bentuk umum barisan adalah $a, ar, ar^{2},\cdot \cdot \cdot ,ar^{n-1}$ .suku-suku dari suatu barisan geometri dijumlahkan, maka terjadilah deret geometri.
Adapun rumus jumlah $n$ suku pertama dari deret geometri dinyatakan sebagai $S_{n}$ yang dapat dicari

$S_{n}=U_{1}+U_{2}+U_{3}+\cdot \cdot \cdot +U_{n-1}+Un$

$S_{n}=a+ar+ar^{2}+\cdot \cdot \cdot ar^{n-2}+ar^{n-1}$

$rS_{n}=ar+ar^{2}+\cdot \cdot \cdot +ar^{n-2}+ar^{n-1}+an^{n}$

$S_{n}-rS_{n}=a-ar^{n}$

$S_{n}\left ( a-r \right )=a\left ( 1-r^{n} \right )$

$S_{n}=\frac{a\left ( 1-r^{n} \right )}{1-r},r< 1$
$S_{n}=\frac{a\left ( r^{n}-1 \right )}{1-r},r> 1$
$S_{n}$ adalah jumlah $n$ suku pertama deret geometri
$a$ adalah suku pertama
$r$ adalah rasio

Contoh :
Hitunglah nilai n agar jumlah deret $2+2^{2}+2^{3}+2^{4}+\cdot \cdot \cdot +2^{n}=510$

Jawab:
$S_{n}=\frac{a\left ( a^{n}-1 \right )}{r-1}$

$\Leftrightarrow 510=\frac{2\left ( 2^{n}-1 \right )}{2-1}$

$\Leftrightarrow 510=2^{n}-1$

$\Leftrightarrow 2^{n}=256=2^{8}$

$\Leftrightarrow n = 8$

Jadi, $n = 8$

2. c. Deret Geometri Tak Hingga
Deret geometri yang banyak suku-sukunya tak hingga disebut deret geometri tak higga yang dituliskan:
$a+ar+ar^{2}+ar^{3}+\cdot \cdot \cdot $
Dengan $a_{1}$ adalah suku pertama $r$ adalah $rasio$
Rumus jumlah n suku pertama dari deret geometri dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :

$S_{n} = a + ar + ar^{2} + ar^{3} + ... + ar^{n-1}\\ rS_{n} = ar + ar^{2} + ar^{3} +ar^{4}+ ... + ar^{n}$
___________________________________________________ $-$
$S_{n}-rS_{n} = ar-ar^{n}$

$\left ( 1-r \right )S_{n}=a-ar_{n}$

$S_{n}=\frac{a\left ( 1-r^{n} \right )}{1-r}$

$S_{n}=\frac{a\left ( 1-r^{n} \right )}{1-r},-1< r< 1$
Jika $n \to \infty$ maka $\lim_{n \to \infty }S_{n}=\lim_{n \to \infty }\frac{a\left ( 1-r^{2} \right )}{1-r}$

$=\lim_{n \to \infty }\frac{a}{1-r}-\lim_{n \to \infty }\frac{ar^{n}}{1-r}$

1. Jika $\left | r \right |> 1\leftrightarrow r< -1\ r>$ maka :

$S_{\infty }=\lim_{n \to \infty }\frac{a}{1-r}-\lim_{n \to \infty }\frac{ar^{n}}{1-r}$

$=\frac{a}{1-r}-\left ( -\infty \right )$

=$\infty$ disebut deret vergen, berarti tidak mempunyai limit jumlah.

2. Jika $\left | r \right |< 1\leftrightarrow -1< r< 1$ maka :

$\lim_{n \to \infty }=r^{n}=0$

$S_{\infty }=\lim_{n \to \infty }\frac{ar^{2}}{1-r}-\lim_{n \to \infty }\frac{ar^{n}}{1-r}$

$=\frac{a}{1-r}-0\cdot \frac{a}{1-r}=\frac{1}{1-r}$

Jadi, $S_{\infty }=\frac{a}{1-r^{'}}-1< r< 1,r\neq 0$ merupakan deret konvergen. Sehingga ciri deret geometri tak hingga yang mempunyai jumlah jika $-1< r < 1.$

Contoh :

1. Hitung limit jumlah dari deret geometri tak hingga:

$1+\frac{2}{3}+\frac{4}{9}+\cdot \cdot \cdot $

Jawab :
$a=1\leftrightarrow r=\frac{U_{2}}{U_{1}}=\frac{2}{\frac{3}{1}}=\frac{2}{3}$

$S_{\infty }=\frac{a}{1-r}=\frac{1}{1-\frac{2}{3}}=3$

2. d. Menuliskan Suatu Deret Aritmatika dan Geometri dengan Notasi sigma
Suatu cara singkat untuk menyatakan bentuk penjumlahan adalah dengan menggunakan notasi Σ ( dibaca: sigma), yaitu merupakan huruf besar Yunani dari huruf S yang merupakan huruf pertama dari “SUM” yang berarti jumlah. Bila $x_{n}+x_{2}+x_{3}+\cdot \cdot \cdot +x_{n}$ merupakan jumlah bilangan-bilangan maka jumlah tersebut dapat dinyatakan sebagai:
$x_{n}+x_{2}+x_{3}+\cdot \cdot \cdot +x_{n}=\sum_{k=1}^{n}X_{k}$

Indeks penjumlahan yang digunakan pada notasi sigma adalah sembarang huruf kecil dan daerah penjumlahan dapat terhingga((terbatas)) dan dapat pula tak terhingga.
Bila batas bawahnya $a$, batas atasnya $b$ maka $a$ dan $b$ harus bilangan bulat dengan $a\leq b$ batas bawah penjumlahan tidak harus dimulai dengan 1(( angka satu))
Bila batas bawah penjumlahan 1 dan batas atasnya $n$ maka penjumlahan itu terdiri atas $n$ suku, sedangkan bila batas bawah penjumlahan $r$ dan batas atasnya $n$ maka penjumlahan terdiri atas $n-r+1$ suku .
Suatu deret tertentu dapat ditulis dalam bentuk notasi sigma dengan cara mencari rumus suku ke-n dari deret tersebut.

Contoh :

1. Tuliskan dalam bentuk notasi sigma.

$1+3+5+7+9+11+13+15$

Jawab :

$1+3+5+7+9+11+13+15$ merupakan deret aritmatika dengan $a=1$ maka $b=2$

$U_{n}=a+\left ( n-1 \right )b$ maka $U_{n} =2n-1$

Jadi $1+3+5+7+9+11+13+15=\sum_{n=1}^{8}\left ( 2n-1 \right )$

Semoga bermanfaat....
Read More

Rabu, 11 Januari 2017

Kisi-kisi UN 2017 SMP-MTs, SMA-MA, SMK-MAK, SMPLB-SMALB, Paket B dan Paket C

Kisi Kisi UN 2017 SMP SMA

Kisi-kisi UN 2017 SMP-MTs, SMA-MA, SMK-MAK, SMPLB-SMALB, Paket B dan Paket C. Pada kesempatan ini Bimbingan Belajar29 akan membagikan kembali Kisi-kisi UN 2017 SMP-MTs, SMA-MA, SMK-MAK, SMPLB-SMALB, Paket B dan Paket C. 

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) akhirnya telah mengeluarkan kisi-kisi / SKL UN 2017 pada tanggal 23 Desember 2016 kemarin.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan yang baru, Bapak Muhajir Effendi mewacanakan moratorium UN 2017 namun oleh pemerintah melalui bapak Jusuf Kalla ditolak dan dianggap masih perlu adanya Ujian Nasional pada tahun 2017 ini.

Bagi rekan - rekan yang ingin mendownload Kisi-kisi UN 2017 SMP-MTs, SMA-MA, SMK-MAK, SMPLB-SMALB, Paket B dan Paket C, silahkan klik tautan link dibawah.

Semoga bermanfaat....

Kisi-kisi UN 2017 SMP-MTs, SMA-MA, SMK-MAK, SMPLB-SMALB, Paket B dan Paket C

Sumber : BSNP

Read More

Rabu, 22 Juni 2016

Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016/2017

Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016/2016

Pada kesempatan ini Bimbingan Belajar29 akan membagikan kembali Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016/2017 dimana
Tahun pelajaran baru 2016/2017 dimulai pertengahan Juli 2016 mendatang, untuk kelancaran proses kegiatan belajar mengajar disusunlah Kalender Pendidikan oleh Dinas Pendidikan masing-masing provinsi untuk merencanakan kegiatan-kegiatan pendidikan selama satu tahun.

Kalender pendidikan tahun 2016/2017 ini mengatur waktu untuk kegiatan pembelajaran siswa selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Kalender pendidikan ini dapat dipergunakan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran di sekolah.

Bagi rekan - rekan yang membutuhkan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016/2017 ini silahkan Download Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016/2017 melalui link di bawah.
Semoga bermanfaat.



Sumber: http://www.sekolahdasar.net/
Read More

Minggu, 22 Maret 2015

Kisi - Kisi UN SMP / MTs 2015



Kisi - Kisi UN SMP 2015

Bimbingan Belajar29 - Kisi - Kisi UN SMP / MTs 2015. Lama sudah tidak pernah update blog ini karena kesibukan offline dan pada kesempatan ini akan saya bagikan kembali Kisi - Kisi UN SMP / MTs 2015 agar rekan - rekan siswa SMP / MTs mengetahui kira - kira seperti apa Soal - Soal UN SMP 2015 yang tidak lama lagi diadadkan.
Semoga Kisi - Kisi UN SMP / MTs 2015 bermanfaat.

Download Kisi - Kisi UN SMP / MTs 2015
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Biologi
Fisika
Matematika


Read More

Kamis, 05 Februari 2015

Contoh Naskah Drama



Contoh Naskah Drama

Contoh Naskah Drama - Bimbingan Belajar29 pada kesempatan ini membagikan kembali Contoh Naskah Drama.
Semoga bermanfaat.

Judul Drama: Nilai Kejujuran
Jumlah pemeran : Drama 4 orang

Didalam situasi belajar mengajar didalam kelas serta tengah dikerjakan ulangan mendadak dan menghimpun tugas.

Guru : anak – anak, silahkan dihimpun tugas karya catat minggu tempo hari.
........
Murid 1 : karya catat dihimpun menurut tema atau menurut grup saja bu ?
........
Guru : menurut grup saja.. Ayo ketua kelas dihimpun tugas karya catat rekan – temannya
( lantas ketua kelas jalan keliling menghimpun tugas karya catat teman-temannya )

........
Guru : dikarenakan ini adalah tugas perorangan yang ditangani dengan berkelompok, maka penilian dapat dikerjakan menurut isi dari karya catat serta keragan tema dan isi catatan didalam satu grup.
........
Guru : ayo bila telah selesai menghimpun tugas, masukkan tas serta buku kalian seluruh. Ibu dapat mengadakan ulangan mendadak.
........
Murid 3 : hah, ulangan apa lagi bu ? Baru saja 2 hari yang lantas diselenggarakan ulangan
........
Guru : ketua kelas, tolong diberikan kertas folio ini ke seluruh siswa.
........
Murid 2 : baik bu ( sembari jalan membagikan kertas folio. Situasi area kelas beralih jadi gaduh dikarenakan tiap-tiap siswa mengeluh perihal diadakannya ulangan mendadak ini )
........
Guru : pada ulangan saat ini, ibu pingin kalian menulis lagi perihal inti dari karya catat yang kalian bikin. Catat garis besarnya saja beserta pokok – pokok kesimpulannya. Waktu yang didapatkan untuk kerjakan ulangan ini yaitu 20 menit yang diawali dari sekarang
( lantas siswa hening serta repot kerjakan ulangan. Namun bu guru repot memeriksa tugas karya catat yang tadi dihimpun. Ibu guru mendapatkan keanehan pada tugas karya catat punya murid 1 di mana berisi sama persis dengan karya catat punya murid 3. Sesudah 20 menit berlalu, lantas kertas ulangan dihimpun )
........
Guru : baiklah silahkan kalian istirahat. Tolong murid 1 serta murid 3 terus di sini, ibu akan bicara
( seluruh siswa keluar area kelas jika murid 1 serta murid 3 )
........
Guru : ibu minta kalian berdua jujur pada ibu. Mengapa isi tugas karya catat kalian dapat sama persis, apalagi untuk titik serta komanya walaupun.
........
Murid 1 : saya kerjakan karya catat itu sendiri bu
........
Murid 3 : saya juga kerjakan karya catat saya sendiri
........
Guru : lantas, bagaimana dengan ulangan tadi. Kenapa isi dari jawaban ulangan kalian berbeda dengan isi karya catat kalian ? Dapat menjelaskan ke ibu ?
( lama murid 1 serta murid 3 terdiam )
........
Guru : baiklah bila kalian tidak ingin mengaku, ibu anggap kalian tidak kerjakan tugas karya catat serta tidak ikuti ulangan tadi
........
Murid 3 : maaf bu. Bila saya jujur, apakah bila saya berkata jujur maka ibu dapat memaafkan saya ?
........
Guru : ibu lebih menghormati sesuatu kejujuran dari pada mesti lihat anak didik ibu lakukan perihal yang tidak jujur.
........
Murid 3 : saya mendapatkan materi untuk tugas karya catat dari internet bu. Saya segera copy paste serta tidak saya baca lagi. Tersebut kenapa ulangan tadi berbeda dengan isi karya catat saya
........
Guru : baiklah, alasan dapat ibu terima
........
Guru : trus anda murid 1, ada yang dapat diterangkan ke ibu ?
........
Murid 1 : saya minta tolong adik saya kerjakan tugas karya catat itu bu. Serta kelihatannya dia melacak sumber dari internet. Maaf bu. Saya berjanji tak lagi mengulanginya lagi
........
Guru : baiklah bila demikian. Tugas karya catat serta ulangan kalian ibu kembalikan. Kalian mesti bikin karya catat lagi serta dihimpun didalam 3 hari. Sesudah itu, kalian mesti ikuti ulangan susulan yang materinya tetap dapat ibu pikirkan.
........
Murid 1 serta murid 3 : baik bu


Read More

NASKAH PIDATO PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2015



Naskah Pidato Persiapan Ujian Nasional 2015

NASKAH PIDATO PERSIAPAN UJIAN NASIONAL

Assalamualaikum wr.wb,…

Yang terhormat kepala sekolah SMP MASEHI 3 PSAK SEMARANG
Yang terhormat Bapak/ibu guru SMP MASEHI 3 PSAK SEMARANG
Beserta siswa-siswi yang berbahagia,pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini, saya ucapkan banyak terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan sebuah pidato yang berjudul “ Langkah - langkah menghadapi Ujian Nasional ”.

Teman-teman yang saya cintai,
Ujian nasional 2015 sudah di depan mata, ujian nasional 2015 ini akan dilaksanakan pada bulan April mendatang. Dan ujian nasional ini merupakan pintu gerbang untuk memasuki pintu gerbang institusi pendidikan di jenjang yang lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu SMA.

Banyak orang gagal mencapai keberhasilan karena mereka tidak memiliki berbagai persiapan dalam menghadapi ujian. Untuk itu ada beberapa tips atau kiat agar kita berhasil dan sukses menghadapi ujian nanti.
Adapun kiat-kiat Ujian Nasional adalah sebagai berikut :

1. Hadapilah ujian dengan tenang dan proporsional
Hadapilah ujian ini dengan sikap yang tenang dan proporsional bahwa ujian sebagai sesuatu yang harus dihadapi dan dilalui. Sikap tenang akan memungkinkan kita menyusun rencana menentukan strategi dan menjalaninya dengan senang.

2. Bersikaplah proaktif
Proaktif adalah suatu sikap yang beranggapan bahwa kita sendirilah yang menentukan keberhasilan dan kegagalan dalam hidup ini, termasuk dalam menghadapi UN. Yakinlah bahwa kerja keras dan usaha keras yang kita lakukan akan membuahkan hasil. Dalam menyikapi standar minimal yang telah ditentukan, justru yang terbaik adalah kita sendiri membuat patokan standar nilai minimal. Misalnya, menargetkan 7,01 , 8,01 atau 9,01 sehingga yang muncul adalah tantangan bukan beban.

3. Buatlah rencana
Menghadapi ujian dapat diibaratkan sebagai perjalanan menuju sukses. Sebagaimana perjalanan sukses, sudah sepatutnya kita membuat perencanaan. Dari sekian banyak bahan pelajaran yang harus dipelajari dipilah-pilah antara bahan UN dari pusat dengan bahan ujian dari sekolah. Antara bahan kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga, pelajaran hitungan dan hafalan, sehingga dapat dipelajari dengan teratur dan sistematis. Model belajar semacam itu dapat meringankan dan lebih mengefektifkan cara kerja otak. Salah satu hukum otak yaitu dapat bekerja maksimal dengan cara teratur dan sistematis.

4. Perbanyaklah baca dan latihan soal
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar adalah para siswa banyak berlatih memecahkan soal-soal dengan cepat. Kita dihadapkan pada soal-soal yang harus dijawab dan dipecahkan dengan tepat. Dengan sering kita berlatih maka kita terbiasa dan terlatih, sehingga tidak cemas atau grogi dalam menghadapi soal (ujian).

5. Belajar kelompok
Belajar kelompok merupakan salah satu cara yang dapat dipakai para siswa untuk berbagi dengan teman yang lain dalam memecahkan soal dan saling menguatkan motivasi belajar dan prestasi. Para siswa daripada banyak bermain dan membuang-buang waktu dengan percuma, manfaatkanlah dengan cara belajar berkelompok dengan teman di sekolah atau di sekitar tempat tinggal kita.

6. Efektifkan belajar di sekolah
Masih terdapat siswa yang datang ke sekolah dan hadir di kelas dengan alakadarnya atau sekadar hadir, tidak mengoptimalisasikan semua potensi dirinya untuk meraih hasil terbaik dalam daya serap materi maupun prestasinya. Padahal jika dimaksimalkan, niscaya hasilnya akan lebih bagus kalaupun tidak ditambah dengan les-les yang lain di luar jam sekolah. Pada umumnya, para siswa kurang menggunakan kemampuan nalarnya dalam belajar, baru sebatas menghafal. Siswa juga masih kurang untuk bertanya, berdialog bahkan berdebat dengan gurunya. Padahal kemampuan bertanya salah satu upaya untuk memperkuat pemahamaman atau pengertian dan keterampilan belajar.

7. Mohon doa restu dari orang tua
Yakinlah bahwa jika kita lulus maka orang tua kita akan senang dan bangga. Jadikanlah perjuangan menghadapi UN 2015 sebagai ajang untuk mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua kita tercinta. Mohon doa restulah pada orang tua agar kita diberi kemudahan dan kelancaran. Kedua orang tua kita akan dengan senang mendoakan putra-putrinya yang sedang berjuang menghadapi UN.

8. Lakukan sholat malam
Jauhkanlah diri kita dari sifat sombong dan beranggapan bahwa keberhasilan kita semata-mata usaha dan kerja keras kita sendiri tanpa keikutsertaan Allah SWT. Untuk itu dengan segala kerendahan diri dan hati di hadapan-Nya, kita bersujud yang lama di setiap rakaat terakhir dari sholat malam, kita panjatkan doa agar diberi kesehatan, kemudahan dalam mengerjakan soal-soal UN nanti, dan kelulusan. Allah Maha tahu dan tentu akan mendengarkan dan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya.

Sebelum saya mengakhiri pidato saya pada kesempatan kali ini, saya ingin mengucapkan “selamat berjuang teman-teman,pelajar SMP kelas IX. Dan semoga kita semua sukses ujian nasional 2015 dan lulus dengan hasil yang memuaskan.”

Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih, akhirul kata, wassalamualaikum wr.wb.


Read More

Rabu, 28 Januari 2015

Konjungsi, Kalimat Simpleks dan Kompleks



Konjungsi Kalimat Simpleks dan Kompleks

Konjungsi, Kalimat Simpleks dan Kompleks
Konjungsi, konjungtor, atau kata sambung adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. Contoh: dan, atau, serta, tetapi, sementara itu, sedangkan, dan selanjutnya.
Contoh     : 1).   Yang pertama sering disebut mahkluk hidup dan yang kedua disebut mahkluk mati.
                   2).   Tumbuh-tumbuhan tidak mempunyai otak, jantung, paru-paru, dan darah, tetapi tumbuh-tumbuhan hidup.

Keberadaan konjungsi pada  sebuah kalimat dapat menyebabkan kalimat tersebut menjadi kompleks. Berdasarkan kompleksitasnya, kalimat dibedakan menjadi kalimat simpleks dan kalimat kompleks.
 
Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama.
Contoh     :  1).   Tumbuh-tumbuhan tergolong ke dalam mahkluk hidup.
                   2).   Tumbuh-tumbuhan  [[yang ditanam di kebun itu]] tergolong ke dalam mahkluk hidup.

Seperti yang terlihat pada contoh (1) dan (2), verba utama itu ialah tergolong. Verba ditanam, yang terletak pada bagian yang diletakkan di dalam tanda [[ ... ]], bukan verba utama. Pada dasarnya, bagian yang diletakkan di dalam tanda [[ ... ]] dapat dibuang dan hanya merupakan penjelas nomina yang ada didepannya.

Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas dua struktur atau lebih dengan dua verba atau lebih.
Contoh     :  a).   Yang pertama sering disebut mahkluk hidup dan yang kedua disebut mahkluk mati.
                   b).   Tanaman kacang itu akan tumbuh subur apabila petaninya rajin menyiramnya.

Amatilah dengan cermat. Ternyata kalimat kompleks merupakan rangkaian dua kalimat atau lebih dengan konjungsi sebagai alat perangkainnya. Pada contoh (a), konjungsi yang digunakan adalah dan, sedangkan pada contoh (b), konjungsi yang digunakan adalah apabila.

KALIMAT MAJEMUK
Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari gabungan dua kalimat tunggal atau lebih.

Karena kalimat majemuk merupakan gabungan dua kalimat tunggal atau lebih, maka dalam penggabungannya kalimat majemuk menggunakan kata gabung atau. Kata gabung dalam kalimat majemuk anatara lain : dan, sedangkan, walaupun, meskipun, atau, ketika, setelah, sebelum, sejak, saat, jika dan lain-lain.

JENIS KALIMAT MAJEMUK
1. Kalimat majemuk setara.
2. Kalimat majemuk bertingkat
3. Kalimat majemuk rapatan.
4. Kalimat majemuk campuran.

I. Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah gabungan dua kalimat tunggal yang setara (sederajat) kedudukannya/ tidak ada yang lebih tinggi atau yang lebih rendah/ tidak ada induk kalimat dan tidak ada anak kalimat.

Kalimat majemuk setara dibagi manjadi 3 macam :
1) Kalimat majemuk setara menggabungkan. (menggunakan kata gabung: dan, sedangkan)
2) Kalimat majemuk setara pertentangan (menggunakan kata gabung : tetapi, meskipun, walaupun)
3) Kalimat majemuk setara pilihan. (menggunakan kata gabung : atau)


Contoh kalimat majemuk setara menggabungkan :
a. Ayah pergi ke kantor. (kalimat tunggal)
b. Saya pergi ke sekolah. (kalimat tunggal)
c. Ayah pergi ke kantor dan saya ke sekolah. (kalimat majemuk)


Contoh kalimat majemuk setara pertentangan
a. Ali anak yang pandai.(kalimat tunggal)
b. Ali anak yang malas belajar. (kalimat tunggal)
c. Ali anak yang pandai tetapi malas belajar. (kalimat majemuk)


Contoh kalimat majemuk setara pilihan.
a. Saya membeli kue donat.
b. Saya membeli pisang goreng.
c. Saya membeli kue donat atau pisang goreng.


II. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah gabungan dua kalimat tunggal dimana ada bagian yang lebih tinggi kedudukannya yang disebut sebagai induk kalimat, dan ada bagian yang lebih rendah kedudukannya yang disebut sebagai anak kalimat.

Induk kalimat adalah bagian yang diterangkan.
Anak kalimat adalah bagian yang menerangkan/sebagai keterangan.
Jenis anak kalimat :
a) Anak kalimat sebagai keterangan waktu
b) Anak kalimat sebagai keterangan sebab
c) Anak kalimat sebagai keterangan syarat
d) Anak kalimat sebagai keterangan akibat
e) Anak kalimat sebagai keterangan
Contoh:Ayah menulis surat, adik berdiri di sampingnya
               S        P        O      S      P        ket. tempat

Kalimat majemuk ada bermacam-macam. yaitu kalimat majemuk bertingkat. Mari kita perhatikan berikut ini.

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang pola kalimatnya tidak
sederajat. Artinya, ada induk kalimat dan ada anak kalimat.

Anak kalimat mempunyai banyak fungsi, salah satunya berfungsi sebagai pengganti keterangan syarat.
Kata yang digunakan
adalah jika, sekiranya, seandainya.

Contoh kalimat majemuk bertingkat adalah sebagai berikut.
Saya yakin sekolah kita akan lebih maju


Read More