Tampilkan postingan dengan label Pelajaran SD. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pelajaran SD. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 Juni 2016

Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016/2017

Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016/2016

Pada kesempatan ini Bimbingan Belajar29 akan membagikan kembali Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016/2017 dimana
Tahun pelajaran baru 2016/2017 dimulai pertengahan Juli 2016 mendatang, untuk kelancaran proses kegiatan belajar mengajar disusunlah Kalender Pendidikan oleh Dinas Pendidikan masing-masing provinsi untuk merencanakan kegiatan-kegiatan pendidikan selama satu tahun.

Kalender pendidikan tahun 2016/2017 ini mengatur waktu untuk kegiatan pembelajaran siswa selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Kalender pendidikan ini dapat dipergunakan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran di sekolah.

Bagi rekan - rekan yang membutuhkan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016/2017 ini silahkan Download Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016/2017 melalui link di bawah.
Semoga bermanfaat.



Sumber: http://www.sekolahdasar.net/
Read More

Kamis, 18 Februari 2016

Contoh Surat Resmi



Contoh Surat Resmi. Karena sering sekali Bimbingan Belajar29 dimintain tolong anak - anak untuk mencarikan Contoh Surat Resmi, pada kesempatan ini Bimbingan Belajar29 akan membagikan kembali Contoh Surat Resmi.

Dalam aktivitas atau kegiatan yang bersifat resmi, seperti di sekolah, Dinas Pendidikan atau Perusahaan pastinya sebuah surat resmi bukanlah hal yang asing dan bahkan sering dipergunakan setiap hari. Surat resmi berfungsi sebagai media komunikasi yang memberikan informasi kepada pihak lain yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya secara hukum. Contohnya seperti, surat resmi perusahaan, surat permohonan, surat pemberitahuan, sekolah dan lain sebagainya.

Meskipun pada dasarnya saat ini penggunaan surat sudah jarang digunakan dalam hal pribadi, karena sudah ada pesan singkat melalui ponsel. Namun untuk kegiatan yang bersifat formal, seperti sekolah, kerjasama bisnis antar perusahaan, OSIS, pastinya menggunakan surat resmi karena jika hanya menggunakan pesan singkat ponsel tidak sopan dan tidak professional. Jadi, penggunaan surat resmi lebih diutamakan dalam kegiatan atau aktivitas yang bersifat formal.

Contoh nyatanya adalah saat dimana kita harus membuat sebuah surat resmi ketika saat pihak organisasi suatu perusahaan ingin mengundang pertemuan atau rapat dengan beberapa perusahaan lain. Pastinya surat dengan topik tertentu ini akan sangat bermanfaat bagi si penerima surat tersebut untuk mengetahui dan memahami kegiatan apa yang ingin dilakukan. Dan melakukan pertimbangan apakah menerima pertemuan tersebut.

Format dan susunan surat resmi terdiri dari:
1. Kop Surat
  • Nama lembaga/instansi/organisasi dll, penulisan menggunakan huruf besar/kapital.
  • Alamat dan Contact telp serta website/ email jika ada, penulisan menggunakan huruf besar dan kecil.
2. Logo lembaga/instansi/organisasi
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal (inti atau prihal surat tersebut)
6. Tanggal surat (posisi di kanan sejajar dengan nomor surat)
7. Alamat penerima surat (hindari penggunaan kata "kepada").
8. Pembuka Surat (akhiri dengan penggunaan tanda baca "koma")
9. Isi surat ( penulisan untuk uraian, hari, tanggal, waktu, tempat, dll ditulis dengan format huruf kecil,   kecuali penulisan untuk EYD haruslah menyesuaikan.)
10. Penutup surat, berisi:
  • Salam penutup
  • Jabatan
  • Tanda tangan
  • Nama (Umumnya disertai No pegawai atau NIP)
11.Tembusan ( penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu kegiatan )

Contoh Surat Resmi


 SMA NEGERI 1 SEMARANG
Jalan Menteri Supeno No.1 Semarang
No. Telp. (024) *** ****
__________________________________________________________________

Semarang,  21 Januari 2014
No : 10 / SMA Negeri 1 Semarang/ 01/ 2014                                     
Lampiran : -
Perihal : Undangan

Kepada Yth.
Orang tua/Wali siswa-siswi kelas XII
SMA Negeri 1 Semarang

Dengan hormat,
Dalam rangka dan upaya meningkatkan prestasi belajar para siswa siswi SMA 1 Semarang khususnya kelas XII. Maka pada surat kali ini kami selaku badan pendidikan sekolah, bermaksud mengadakan studi lapangan bagi siswa siswi baik jurusan TI dan Elektronik di luar sekolah. Adapun kegiatan tersebut akan kami laksanakan pada :


Hari, Tanggal : Senin, 25 Januari 2014
Pukul : 09.00 s.d. 14.00
Tempat : Gor Jatidiri
Acara :  Penelitian kerja lapangan


Dengan undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian bapak ibu, kami ucapkan terima kasih.
Semarang, 21 Januari 2014
Kepala Sekolah
SMA N 1 Semarang
Ttd, 
Nama Kepala Sekola, M.Pd
NIP.***** ** ***

Semoga Bermanfaat.


Read More

Kamis, 11 September 2014

Sejarah Kerajaan Kutai

Sejarah  Kerajaan Kutai
Pada kesempatan ini Bimbingan Belajar29 membagikan kembali Sejarah Kerajaan Kutai, bagi rekan - rekan yang membutuhkan silahklan simak artikel di bawah ini.
Sejarah Kerajaan Kutai
Kutai adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia, yang diperkirakan muncul pada abad 5 M atau ± 400 M, keberadaan kerajaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk Yupa/tiang batu berjumlah 7 buah.
   
Prasasti Yupa yang menggunakan huruf Pallawa dan bahasa sansekerta tersebut, dapat disimpulkan tentang keberadaan kerajaan Kutai dalam berbagai aspek kebudayaan yaitu antara lain politik, sosial, ekonomi, dan budaya.

Kehidupan Politik

Dalam kehidupan politik seperti yang dijelaskan dalam prasasti Yupa bahwa raja terbesar Kutai adalah Mulawarman, ia putra Aswawarman dan Aswawarman adalah putra Kudungga.
Dalam prasasti Yupa juga dijelaskan bahwa Aswawarman disebut sebagai dewa Ansuman/dewa Matahari dan dipandang sebagai Wangsakerta atau pendiri keluarga raja.
Hal ini berarti Asmawarman sudah menganut agama Hindu dan dipandang sebagai pendiri keluarga atau dinasti dalam Agama Hindu. Untuk itu para ahli berpendapat Kudungga masih nama Indonesia asli dan masih sebagai kepala suku, ia yang menurunkan raja-raja Kutai.

Dalam kehidupan sosial terjalin hubungan yang harmonis/ erat antara Raja Mulawarman dengan kaum Brahmana, seperti yang dijelaskan dalam prasasti Yupa, bahwa raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana di dalam tanah yang suci bernama Waprakeswara. Dengan adanya istilah Waprakeswara, tentu timbul pertanyaan dalam diri Anda, apa yang dimaksud dengan Waprakeswara?
Waprakeswara adalah tempat suci untuk memuja dewa Syiwa. Di pulau Jawa disebut Baprakewara.

Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi, tidak diketahui secara pasti, kecuali disebutkan dalam salah satu prasasti bahwa Raja Mulawarman telah mengadakan upacara korban emas dan tidak menghadiahkan sebanyak 20.000 ekor sapi untuk golongan Brahmana.
Tidak diketahui secara pasti asal emas dan sapi tersebut diperoleh, apabila emas dan sapi tersebut didatangkan dari tempat lain, bisa disimpulkan bahwa kerajaan Kutai telah melakukan kegiatan dagang.

Kehidupan Budaya
Dalam kehidupan budaya dapat dikatakan kerajaan Kutai sudah maju. Hal ini dibuktikan melalui upacara penghinduan (pemberkatan memeluk agama Hindu) atau disebut upacara Vratyastoma.
Upacara Vratyastoma dilaksanakan sejak pemerintahan Aswawarman karena Kudungga masih mempertahankan ciri-ciri keIndonesiaannya sedangkan yang memimpin upacara tersebut, menurut para ahli dipastikan adalah para pendeta (Brahmana) dari India. Tetapi pada masa Mulawarman kemungkinan sekali upacara penghinduan tersebut dipimpin oleh pendeta/kaum Brahmana dari orang Indonesia asli. Dengan adanya kaum Brahmana asli orang Indonesia membuktikan bahwa kemampuan intelektualnya tinggi, terutama dalam hal penguasaan terhadap bahasa Sansekerta pada dasarnya bukanlah bahasa rakyat India sehari-hari, melainkan lebih merupakan bahasa resmi kaum Brahmana untuk masalah keagamaan.


Read More

Minggu, 07 September 2014

Sejarah Kerajaan Kalingga


Prasati Tuk Mas

SEJARAH KERAJAAN KALINGGA
Mengenai keberadaan kerajaan Kalingga sampai saat ini menjadi sebuah perdebatan yang tidak ada akhirnya. Sebagian orang meyakini bahwa Kerajaan Kalingga berada di India dan sebagian lagi mengatakan ada di Pulau Jawa (Indonesia). Terlepas dari semua itu, yang jelas bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa di Jawa pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Ho-ling (berdasarkan sumber berita Cina) yang bertempat di Cho-po (Jawa). Selain kronik Cina, sumber yang memuat data mengenai keberadaan kerajaan ini adalah Prasasti Tuk Mas. Pendapat bahwa yang dimaksud dengan kerajaan Ho-ling adalah kerajaan Kalingga yang berada di Jawa Tengah dikemukakan oleh Prof. Krom.
Ratu Shima yang Tegas
Berdasarkan sumber dari Dinasti Tang (618 – 908), Kerajaan Ho-ling diperkirakan terletak di Cho-po (Jawa, tepatnya jawa Tengah) dan keberadaannya diperkirakan sudah ada sejak abad ke-6 Masehi. Kronik zaman Dinasti Tang menyebutkan bahwa pada 674 Kerajaan Ho-ling diperintah oleh Ratu Shima (sebagian menulisnya Sima), yang dikenal sebagai raja yang patuh menjalankan hukum kerajaan; bahkan diceritakan, barang siapa yang mencuri, akan dipotong tangannya.
Disebutkan bahwa ratu ini seorang pemimpin yang tegas, jujur dan bijaksana, serta melaksanakan hukum dengan tegas. Ketegasannya dalam menerapkan keadilan ditampilkan dengan cara menguji kejujuran rakyat Kanjuruhan. Diceritakan, ada seorang utusan yang datang dari Arab dan menaburkan uang di tengah jalan. Selama hampir tiga tahun tidak ada yang berani mengambil uang tersebut. Suatu hari putra mahkota menyentuh uang tersebut dengan kakinya. Mendengar berita tersebut Ratu sangat marah dan memerintahkan agar putra mahkota dipenggal lehernya. Hukuman penggal leher akhirnya dibatalkan setelah ada permohonan dari para pembesar kerajaan. Menurut para pembesar kerajaan yang menyentuh uang tersebut adalah kakinya, oleh karena itu yang dipotong bukan bukan leher melainkan kakinya. Peristiwa tersebut memperlihatkan bahwa raja dan rakyat Kalingga merupakan negara yang taat hukum, yang dipakai sebagai pedoman hidup bagi mereka dalam bernegara dan beragama. Dengan kepatuhan terhadap hukum, kerajaan Kalingga mendapatkan ketentraman dan kemakmuran.
Daerah wilayah kekuasaan Kerajaan Kalingga meliputi 28 wilayah. Menurut Rouffaer, dalam menjalankan pemerintahannya raja dibantu oleh 32 orang menteri, empat orang duduk di pusat kerajaan dan 28 orang lainnya berada di daerah-daerah.

Perutusan ke Negeri Cina
Selanjutnya kronik Dinasti Tang menyebutkan bahwa Kerajaan Ho-ling mengirimkan utusan ke negeri Cina pada 647 sampai 666. Kemudian kerajaan ini mengirim utusan lagi pada 818 dan sesudah itu diberitakan tidak pernah mengirim utusan lagi ke Cina. Pengiriman utusan dari Ho-ling ke Cinta diperkirakan merupakan sebuah bentuk diplomasi antar dua kerajaan. Seperti diketahui bahwa pada abad ke-7 dan seterusnya, dinasti-dinasti Cina senantiasa menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Pengiriman duta Ho-ling ke Cina menunjukkan bahwa orang-orang Nusantara sudah mampu mengarungi samudra dan laut lepas. Kemampuan mengarungi samudra tentunya harus dibekali oleh kemampuan lainnya seperti ilmu pembuatan kapal, ilmu perbintangan atau astronomi, cara mengawetkan makanan, dan lain-lain. Hal ini menjadi bekal kuat bagi orang-orang Nusantara untuk menjalin aktivitas ekonomi dan menggalang kekuatan politik dengan bangsa atau kerajaan lain di seberang laut.

Pendeta Buddha Jnanabhadra
Berita dari seorang pendeta Buddha dari Cina bernama I-Tsing menyatakan bahwa pada 664 seorang bernama Hwi-ning datang ke Ho-ling dan tinggal di tempat itu selama tiga tahun (664-667). Dengan bantuan seorang pendeta Ho-ling yang bernama Yoh-na-po-t’o-lo (kemungkinnan besar pelafalan Cina untuk Jnanabhadra) ia menerjemahkan kitab suci Buddha Hinayana. Nama Jnanabhadra sendiri berasal dari sebuah prasasti bertarikh 650 Masehi yang ditulis dengan huruf Pallawa berbahasa Sansekerta, ditemukan di Tuk Mas di Desa Dakawu (kini termasuk Grabag, Magelang) di lereng Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Isi prasasti adalah pujian kepada mata air yang keluar dari gunung yang menjadikan sebuah sungai bagaikan Sungai Gangga. Di atas tulisan prasasti tersebut dipahatkan gambar leksana dan alat-alat upacara berupa cakra, sangkha, trisula, kundi, kapak, gunting, dolmas, stap, dan empat bunga fatma. Benda-benda ini jelas merupakan sembahan penganut Siwa. Berikut terjelamahan prasasti tersebut:
Mata air yang airnya jernih dan dingin ini ada yang keluar dari batu atau pasir ke tempat yang banyak bunga tanjung putih, serta mengalir ke sana-sini. Sesudah menjadi suatu kemungkinan mengalir seperti sungai Gangga.

Kehidupan Masyarakat
Kronik Dinasti Tang memberitakan bahwa daerah yang disebut Ho-ling menghasilkan kulit penyu, emas, perak, cula badak, dan gading gajah. Penduduk membuat benteng-benteng dari kayu dan rumah mereka beratap daun kelapa. Mereka sudah pandai membuat minuman dari air bunga kelapa (mungkin tuak). Bila makan mereka tidak menggunakan sendok atau sumpit, melainkan menggunakan tangan.
Keberadaan kerajaan Kalingga tentunya tidak akan terlepas dari keberadaan Ratu Shima, yang memerintah sekitar tahun 674 M. Dalam memerintah Ratu Sima digambarkan sebagai pemimpin yang “keras” demi menjalankan hukum kerajaan. Kerajaannya dikelilingi oleh pagar kayu. Tempat tinggal raja berupa rumah tingkat yang beratap, tempat duduk raja berupa paterana gading.

Sumber Bacaan
Moehadi. 1986. Modul Sejarah Indonesia. Karunia: Jakarta.
Marwati, dkk. 1993 . Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka.


Read More